Pendalaman Lagu
“Hallelujah” (Messiah)
D=Do
4/4
Allegro
G.F Handel
Latar Belakang Penulis Lagu
Lagu ini diciptakan oleh George
Frideric Handel pada tahun 1741, dengan teks oleh Charles Jennens dari King
James Version. Lagu ini pertama kali ditampilkan di Dublin pada tanggal 13
April 1742. George Frideric Handel lahir di
Jerman pada tahun 1685. Ia dikenal dengan karyanya di bidang opera, oratorio
(orkestra, choir) dan konser organ. Ia mendapatkan pelatihan musik di Halle,
Hamburg dan Italia sebelum akhirnya menetap di London pada tahun 1712. Pada
tahun 1727, Ia menjadi warga negara Inggris.
Charles Jennes lahir pada tahun
1700-an dari keluarga bangsawan Inggris, tetapi karena sesuatu hal ia tidak
mendapatkan gelar kebangsawanan. Jennes adalah seorang Anglican
dan percaya pada scriptural authority.
Ia menulis untuk meyakinkan atau menegaskan doktrin kepada orang yang belum
percaya.
(Tambahan dari pengurus: Ayah Handel adalah seorang ahli bedah yang
tidak menyukai musik dan ia ingin agar anaknya menjadi pengacara. Bibi Handel
memberinya sebuah piano kuno yang kemudian disembunyikan di loterng. Ketika
Handel berusia 8 atau 9 tahun, The Duke of Weissenfels mendengarkan Handel
bermain musik di gereja. Ia kemudian memanggil ayah Handel dan memintanya untuk
mendukung bakat anaknya.
Handel pindah ke Inggris pada tahun 1712. Pada tanggal 13 April 1742 di
Dublin, Irlandia, Handel didatangi oleh seorang penyair lagu yang bernama
Charles Jennes untuk mengadakan oratorium musik mengenai hidup Mesias. Konsep
Jennes adalah untuk menceritakan kisah keseluruhan tentang Kristus melalui
lembaran Alkitab yang diwujudkan dalam musik. Oratorium tersebut dimulai dari
Perjanjian Lama yang menubuatkan tentang Yesus, menceritakan kelahiran Yesus
dalam Perjanjian Baru yang dilanjutkan pada kisah kematian dan kebangkitan
Yesus. Semuanya berdasarkan Alkitab. Hal ini dilakukan untuk menyebarkan Injil
karena Alkitab terlalu mahal dan banyaknya fenomena buta huruf.
Pada tahun 1741, sebelum Handel menulis “Messiah”, dia berpikir keras
untuk kembali ke Jerman karena kondisi yang mendesaknya. Tapi ia berdoa dan
memohon petunjuk Tuhan. Ia kemudian menciptakan lagu “Messiah” dalam 24 hari
tanpa sedikitpun meninggalkan rumahnya. Pada saat itu, pelayannya membawakan
makanan, tetapi makanan tersebut tidak dimakan. Ketika menulis lagu
“Hallelujah” pelayannya melihat Handel menangis dan berseru “I did think I did see all Heaven before me,
and the great God Himself.”
“Messiah” muncul pada usia Handel yang ke lima puluh enam ketika ia
menghadapi kebangkrutan dan kegagalan serta masalah kesehatan yang cukup parah.
Ditambah lagi otoritas gereja di Inggris yang cenderung menentang Handel dan
karyanya.
George Frideric Handel dan Charles Jennes |
Interpretasi Lagu dan Lirik
Messiah menurut Handel dan Jennes
ada 3 bagian.
Bagian I: kelahiran Juru Selamat
yang telah diramalkan dalam Perjanjian Lama
Bagian II: Pengorbanan dan
kematian Yesus turun ke dalam kerajaan maut dan bangkit
Bagian III: Janji keselamatan
“For the Lord God omnipotent reigneth” diambil dari Wahyu 19:6b. Berdasarkan King James Version (KJV) berbunyi:
“And I heard as it were the voice of great multitude and as the voice of
many waters and as the voice of mighty thunderings, saying: Alleluia: for the Lord God omnipotent
reigneth”
Hal ini menunjukkan puji-pujian
kepada Allah yang Agung. Betapa besar kuasa Allah. Seluruh dunia memuji dan
memuliakan Allah yang Agung.
Wahyu 11:15 (KJV)
“And the seventh angel sounded: and there were great voices in heaven
saying, The Kingdoms of this world are become the Kingdoms of our Lord, and His
Christ and He shall reign for ever and ever.”
Dunia telah menjadi Kerajaan
Kristus dan Ia akan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya. Hal ini
menunjukkan kemenangan orang Kristen karena Yesus telah menjadi Raja. Pada
akhirnya, ketika Yesus datang untuk kedua kalinya, seluruh dunia akan tunduk
dan kerajaan Allah datang ke dunia.
Janji keselamatan dinyatakan dan
kita mendapat tempat istimewa bersama Yesus di Kerajaan Allah yang kekal dan
tidak akan pernah musnah. Kerajaan yang kekal, abadi dan selama-lamanya.
Kata “Haleluya” berasal dari
bahasa Ibrani yakni “Halal” yang berarti pujian dan “Jah” yang berarti Tuhan
sehingga “Haleluya” berarti “Puji Tuhan”. (referensi Wahyu 19:1,3,4,6)
Orang di surga memuji Tuhan sebab
Yesus telah kembali ke dunia untuk memerintah.
(Tambahan dari pengurus: Lagu ini secara garis besar menceritakan
tentang Tuhan Yang Maha Kuasa (omnipotent)
dan memerintah (reigneth). Lagu ini
berisi pesan tentang kerajaan di dunia yang menjadi Kerajaan Allah. Lagu ini
menyampaikan pesan bahwa Yesus adalah Raja segala Raja. Lagu ini tidak memiliki
lirik yang panjang, lirik yang ada cenderung diulang-ulang. Hal ini menandakan
pesan lirik yang sangat ingin ditekankan oleh penulis. Dengan nada dasar D=do,
lagu ini memiliki nada-nada yang tinggi. Hal ini dapat diinterpretasikan
sebagai gambaran pujian yang dinaikkan kepada Tuhan di tempat yang maha tinggi.
Aplikasi
Kerajaan Allah akan semakin dekat
sehingga kita harus semakin mendekatkan diri dengan Allah. Yesus yang kita
sembah adalah Raja atas segalanya, serahkan kekuatiran hanya padaNya saja.
(Tambahan dari pengurus: aplikasi yang juga dapat diambil dari lagu ini
adalah meRajakan Yesus atas seluruh aspek hidup kita sehingga apapun yang kita
lakukan bertujuan untuk mempermuliakan nama Tuhan).
No comments:
Post a Comment