Monday, December 2, 2013

Pendalaman Lagu "The Great Hallelujah" - G.F Handel



Pendalaman Lagu
“Hallelujah” (Messiah)
D=Do
4/4
Allegro
G.F Handel

Latar Belakang Penulis Lagu
Lagu ini diciptakan oleh George Frideric Handel pada tahun 1741, dengan teks oleh Charles Jennens dari King James Version. Lagu ini pertama kali ditampilkan di Dublin pada tanggal 13 April 1742. George Frideric Handel lahir di Jerman pada tahun 1685. Ia dikenal dengan karyanya di bidang opera, oratorio (orkestra, choir) dan konser organ. Ia mendapatkan pelatihan musik di Halle, Hamburg dan Italia sebelum akhirnya menetap di London pada tahun 1712. Pada tahun 1727, Ia menjadi warga negara Inggris.
Charles Jennes lahir pada tahun 1700-an dari keluarga bangsawan Inggris, tetapi karena sesuatu hal ia tidak mendapatkan gelar kebangsawanan. Jennes adalah seorang Anglican dan percaya pada scriptural authority. Ia menulis untuk meyakinkan atau menegaskan doktrin kepada orang yang belum percaya.

(Tambahan dari pengurus: Ayah Handel adalah seorang ahli bedah yang tidak menyukai musik dan ia ingin agar anaknya menjadi pengacara. Bibi Handel memberinya sebuah piano kuno yang kemudian disembunyikan di loterng. Ketika Handel berusia 8 atau 9 tahun, The Duke of Weissenfels mendengarkan Handel bermain musik di gereja. Ia kemudian memanggil ayah Handel dan memintanya untuk mendukung bakat anaknya.

Handel pindah ke Inggris pada tahun 1712. Pada tanggal 13 April 1742 di Dublin, Irlandia, Handel didatangi oleh seorang penyair lagu yang bernama Charles Jennes untuk mengadakan oratorium musik mengenai hidup Mesias. Konsep Jennes adalah untuk menceritakan kisah keseluruhan tentang Kristus melalui lembaran Alkitab yang diwujudkan dalam musik. Oratorium tersebut dimulai dari Perjanjian Lama yang menubuatkan tentang Yesus, menceritakan kelahiran Yesus dalam Perjanjian Baru yang dilanjutkan pada kisah kematian dan kebangkitan Yesus. Semuanya berdasarkan Alkitab. Hal ini dilakukan untuk menyebarkan Injil karena Alkitab terlalu mahal dan banyaknya fenomena buta huruf.

Pada tahun 1741, sebelum Handel menulis “Messiah”, dia berpikir keras untuk kembali ke Jerman karena kondisi yang mendesaknya. Tapi ia berdoa dan memohon petunjuk Tuhan. Ia kemudian menciptakan lagu “Messiah” dalam 24 hari tanpa sedikitpun meninggalkan rumahnya. Pada saat itu, pelayannya membawakan makanan, tetapi makanan tersebut tidak dimakan. Ketika menulis lagu “Hallelujah” pelayannya melihat Handel menangis dan berseru “I did think I did see all Heaven before me, and the great God Himself.
“Messiah” muncul pada usia Handel yang ke lima puluh enam ketika ia menghadapi kebangkrutan dan kegagalan serta masalah kesehatan yang cukup parah. Ditambah lagi otoritas gereja di Inggris yang cenderung menentang Handel dan karyanya.
George Frideric Handel dan Charles Jennes

Interpretasi Lagu dan Lirik
Messiah menurut Handel dan Jennes ada 3 bagian.
Bagian I: kelahiran Juru Selamat yang telah diramalkan dalam Perjanjian Lama
Bagian II: Pengorbanan dan kematian Yesus turun ke dalam kerajaan maut dan bangkit
Bagian III: Janji keselamatan

For the Lord God omnipotent reigneth”  diambil dari Wahyu 19:6b. Berdasarkan King James Version (KJV) berbunyi:
And I heard as it were the voice of great multitude and as the voice of many waters and as the voice of mighty thunderings, saying: Alleluia: for the Lord God omnipotent reigneth
Hal ini menunjukkan puji-pujian kepada Allah yang Agung. Betapa besar kuasa Allah. Seluruh dunia memuji dan memuliakan Allah yang Agung.

Wahyu 11:15 (KJV)
And the seventh angel sounded: and there were great voices in heaven saying, The Kingdoms of this world are become the Kingdoms of our Lord, and His Christ and He shall reign for ever and ever.”
Dunia telah menjadi Kerajaan Kristus dan Ia akan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya. Hal ini menunjukkan kemenangan orang Kristen karena Yesus telah menjadi Raja. Pada akhirnya, ketika Yesus datang untuk kedua kalinya, seluruh dunia akan tunduk dan kerajaan Allah datang ke dunia.
Janji keselamatan dinyatakan dan kita mendapat tempat istimewa bersama Yesus di Kerajaan Allah yang kekal dan tidak akan pernah musnah. Kerajaan yang kekal, abadi dan selama-lamanya.

Kata “Haleluya” berasal dari bahasa Ibrani yakni “Halal” yang berarti pujian dan “Jah” yang berarti Tuhan sehingga “Haleluya” berarti “Puji Tuhan”. (referensi Wahyu 19:1,3,4,6)
Orang di surga memuji Tuhan sebab Yesus telah kembali ke dunia untuk memerintah.

(Tambahan dari pengurus: Lagu ini secara garis besar menceritakan tentang Tuhan Yang Maha Kuasa (omnipotent) dan memerintah (reigneth). Lagu ini berisi pesan tentang kerajaan di dunia yang menjadi Kerajaan Allah. Lagu ini menyampaikan pesan bahwa Yesus adalah Raja segala Raja. Lagu ini tidak memiliki lirik yang panjang, lirik yang ada cenderung diulang-ulang. Hal ini menandakan pesan lirik yang sangat ingin ditekankan oleh penulis. Dengan nada dasar D=do, lagu ini memiliki nada-nada yang tinggi. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai gambaran pujian yang dinaikkan kepada Tuhan di tempat yang maha tinggi.

Aplikasi
Kerajaan Allah akan semakin dekat sehingga kita harus semakin mendekatkan diri dengan Allah. Yesus yang kita sembah adalah Raja atas segalanya, serahkan kekuatiran hanya padaNya saja.
(Tambahan dari pengurus: aplikasi yang juga dapat diambil dari lagu ini adalah meRajakan Yesus atas seluruh aspek hidup kita sehingga apapun yang kita lakukan bertujuan untuk mempermuliakan nama Tuhan).